Powered By Blogger

Sabtu, 16 Oktober 2010

Laporan PKL SHV

bab i
pendahuluan


A.    Latar belakang
Pada praktikum Sistematika Hewan Vertebrata semester V, kita melakukan praktikum sebanyak 5 latihan. Latihan I – III yaitu Class Pisces, Amphibi dan Reptilia masih dapat dilakukan dalam satu ruangan terbatas (kapasitas tertentu) karena objeknya selain ukuran kecil, juga mudah didapat. Akan tetapi khusus untuk latihan ke IV dan V yaitu Class Aves dan Mammalia kami tidak bisa menghadirkan objeknya langsung pada ruangan dengan kuantitas tertentu. Oleh karena itu, kami melakukan Praktek Kuliah Lapangan untuk meminimalisir keterbatasan objek dan praktikan akan lebih mudah melakukan pengamatan langsung.
Praktek Kuliah Lapangan Sistematika Hewan Vertebrata merupakan kegiatan yang dilakukan guna untuk melengkapi praktikum Sistematika Hewan Vertebrata yang objeknya tidak mungkin dihadirkan dalam ruangan yang terbatas. Objeknya dalam hal ini adalah Class Aves dan Class Mammalia.
Kami memilih lokasi PKL yaitu di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta dengan alasan jaraknya tidak terlalu jauh dan objek yang diperlukan (Class Aves dan Mammalia) sudah cukup lengkap. Dalam Sistematika Hewan Vertebrata sangat penting untuk mengetahui hubungan kekerabatan secara filogeni diantara hewan-hewan vertebrata. Apabila kita sudah mempelajari mulai dari class Pisces sampai class Mammalia maka sudah tentu kita mudah mengetahui dan memahami hubungan diantara hewan vertebrata tersebut sehingga kita memiliki kemampuan menjaga, melestarikan dan memanfaatkan keanekaragaman biologis (Fauna) dan juga kita mampu mengembangkan ilmu cabang Biologi Sistematika Hewan Vertebrata itu sendiri. Oleh karena itu, PKL Sistematika Hewan Vertebrata class aves dan mammalia sangat membantu mewujudkan hal tersebut.
B.     Tujuan
1.      Mempelajari bagian-bagian luar tubuh anggota Aves yang penting untuk identifikasi.
2.      Mengenal ciri-ciri Mammalia yang penting untuk identifikasi.



























BAB II
ISI


A. Classis Aves
  1. A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Burung Unta
Nama Ilmiah         = Struthio camelus
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar
                





   




  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Struthioniformes
Family                =    Struthionidae
Genus                 =    Struthio
Spesies               =    Struthio camelus
  1. Deskripsi
a.       Habitat
Struthio camelus, hidup di Afrika Utara dan Arab, hidup di Savana dan Separo Gurun di Afrika Utara dan Selatan Zona hutan katulistiwa.
b.      Morfologi
Burung unta bulunya menyeluruh, paruh pendek, sayap bulat jari rata cakar terangkat, kaki berjalan dan berekor pendek
c.       Ciri Spesifik Spesies
Hewan ini berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh diselubungi bulu pelapah paruhnya tidak bergigi. Burung unta mempunyai leher yang panjang dan mampu berlari hingga 65 km/jam. Telur burung unta adalah telur terbesar ( Campbell : 2001 )










2.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Kasuari Gelambir Dua
Nama Ilmiah         = Casuarius casuarius
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Casuariformes
Family                =    Casuariidae
Genus                 =    Casuarius
Spesies               =    Casuarius-casuarius



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Casuarius-casuarius, hidup di Hutan hujan tropis di Irian dan pulau-pulau sekitarnya, timur laut Australia, sebelah selatan sampai Cardwell dan di Irian tempat pemukiman membentang sampai hutan sabana.
b.      Morfologi
Casuarius-casuarius memiliki bulu menyeluruh yaitu seluruh badannya ditutupi oleh bulu, mempunyai tipe paruh pendek, sayapnya pendek mereduksi. Casuarius-casuarius mempunyai tipe jari terangkat yaitu hallux melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perlekatan jari-jari yang lain, tipe cakar terangkat karena bentuk cakarnya yang agak melengkung dan ujungnya tumpul. Mempunyai tipe kaki berjalan hallux terangkat, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari pada yang lain. Ekornya bertipe pendek karena ukurannya lebih pendek dari pada badannya
c.       Ciri Spesifik Spesies
Casuarius-casuarius merupakan yang terbesar dari kelompok burung. Apabila berdiri tegak mempunyai tinggi 1,80 m tetapi biasanya kepalanya diangkat setinggi 1,20 m dari tanah, kulit kepala dan leher berwarna biru, mempunyai gelambir dua berwarna merah yang menggantung ke bawah dari tenggorokannya. Casuarius-casuarius termasuk kelompok burung yang pandai berenang, suka berlari dan melompat. Burung ini bersifat agresif dan galak terutama pada saat melindungi telur dan anaknya. Yang betina bersifat poliandri dalam satu musim kawin mampu mendapatkan 3 pejantan.
Casuarius-casuarius betina bertelur sebanyak 4 – 8 butir yang berukuran besar. Telur diletakan di sarang yang berupa cekungan tanah disela bonir, dengan alas daun dan ranting tumbuhan. Pengeraman dilakukan selama 58 – 61 hari. Makanannya berupa buah-buahan tetapi paling banyak memakan buah bumi dan buah batu.
3.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Angsa
Nama Ilmiah         = Sygnus color
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudhl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi. P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Anseriformes
Family                =    Anatidae
Genus                 =    Sygnus
Spesies               =    Sygnus color



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Sygnus color hidup di danau dan sungai.
b.      Morfologi
Sygnus color memiliki bulu menyeluruh, bentuk paruhnya pendek karena bentuknya lebih pendek dari badan. Tipe sayapnya pendek, tipe jari rata karena halux melekat pada ujung tarsusu seperti jari yang lain. Tipe cakar runcing, tipe kaki berenang dan ekornya pendek
c.       Ciri Spesifik Spesies
Sygnus color mempunyai berat badan mencapai 16 kg. warna bulu burung ini putih ditandai dengan paruhnya yang merah oranye dengan berjalan pada pangkalnya. Hidup secara berkelompok kecuali pada musim mengeram mereka berpasangan dengan jarak yang jauh antara satu pasangan dengan pasangan yang lain. Sarang Sygnus color berada di dekat air dan berisi antara 4 – 7 butir telur. Pada habitatnya angsa memakan tumbuhan dan hewan kecil yang hidup di air tawar.














4.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Bangau Tong-tong
Nama Ilmiah         = Leptoptilos javanicus
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfud Al Fauji A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Cicconiformes
Family                =    Ciconiidae
Genus                 =    Leptoptilos
Spesies               =    Leptoptilos javanicus



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Leptoptilos javanicus, hidup di daerah hutan, Burung bangau tong-tong suka mengunjungi sawah, padang rumput terbuka yang terbakar atau kebanjiran. Tersebar di India, Cina selatan, Asia tenggara dan Sunda besar.
b.      Morfologi
Leptoptilos javanicus, tipe bulunya menyeluruh, paruhnya panjang, sayap panjang, tipe jari rata, tipe cakar runcing, tipe kaki berenang palmata dan ekornya pendek
c.       Ciri Spesifik Spesies
Leptoptilos javanicus, mempunyai tubuh yang sangat besar, panjangnya mencapai 110 cm, dengan tungkai panjang, leher panjang dan paruh panjang. Kakinya mempunyai selaput untuk mengarungi air dangkal. Bulu umumnya berwarna hitam dan putih. Di alam, burung ini sering berkeliaran terbang sendiri atau berkelompok. Burung ini membuat sarang di pohon yang tinggi, di tepi pantai, tambak. Sarang tersusun dari ranting, berisi 3 – 5 butir, telur-telur berwarna putih sebesar telur itik.
Telur dierami oleh induk jantan dan betina bergantian selama 34 hari, burung bangau tong-tong merupakan pemakan hewan air tawar, serangga besar, katak, tikus, kerang, siput dan ikan.









5.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Kakaktua Jambul Kuning
Nama Ilmiah         = Cacatua sulphurae
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Psittaciformes
Family                =    Psittacidae
Genus                 =    Cacatua
Spesies               =    Cacatua sulphurae



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Cacatua sulphurae, hidup di hutan sekunder dan perkebunan endemik di Sulawesi dan Nusa tenggara. Burung ini tersebar di pulau Panida lepas pantai pulau Bali.
b.      Morfologi
Cacatua sulphurae, mempunyai bulu menyeluruh, paruhnya berkait, mempunyai sayap panjang, jari terangkat, jari runcing, tipe kaki bertengger dan mempunyai ekor pendek. Ukuran panjang tubuh kira-kira 30 cm mempunyai jambul kuning, mencolok, mata berwarna coklat gelap, paruh hitam, kaki gelap
c.       Ciri Spesifik Spesies
Cacatua sulphurae, merupakan burung pemakan buah-buahan, biji-bijian, sayuran, serangga dan larva. Burung betina bertelur jumlahnya di atas tiga butir dan dierami secara bergantian. Burung ini mempunyai kebiasaan berpegang pada dahan atau cabang pohon. Burung kakatua hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil.













6.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Merak Biru
Nama Ilmiah         = Pavo cristatus
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Galiiformes
Family                =    Phasianidae
Genus                 =    Pavo
Spesies               =    Pavo cristatus



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Pavo cristatus, hidup di alam terbuka dan padang rumput, hutan terbuka dengan semak belukar dan pepohonan tinggi pada perbukitan dekat air, yang berupa danau atau sungai kecil. Tersebar di Jawa barat dan Jawa timur.

b.      Morfologi
Pavo cristatus, mempunyai bulu yang menyeluruh paruhnya pendek, sayap panjang, ciri-ciri jari terangkat, cakar runcing, tipe kaki berjalan hallux terangkat, sehingga kedudukan lebih tinggi dari pada yang lain dan mempunyai ekor yang panjang
c.       Ciri Spesifik Spesies
Pavo cristatus, merupakan jenis burung yang indah jelita, mempunyai kaki yang panjang dan ramping. Burung ini hidup secara berkelompok, bersifat poligami. Burung merak mencari pakannya berupa biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, cacing dan hewan melata. Merak betina membuat sarang di atas pohon atau di semak-semak belukar. Sarang dibuat dari ranting atau dahan-dahan kering.











7.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Julang Emas
Nama Ilmiah         = Aceros undulatus
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 









  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Coraviiformes
Family                =    Bucerotidae
Genus                 =    Aceros
Spesies               =    Aceros undulatus




  1. Deskripsi
a.       Habitat
Aceros undulatus, hidup di hutan dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 2000 m, tersebar di Kalimantan dan Sumatera, di Jawa dan Bali hanya dibeberapa tempat.
b.      Morfologi
Aceros undulatus, mempunyai bulu yang menyeluruh paruhnya pendek, sayap panjang, ciri-ciri jari terangkat, cakar runcing, tipe kaki bertengger dan ekornya panjang. Panjang tubuhnya mencapai 100 cm, berekor putih, mempunyai mata berwarna kuning dengan kulit disekitarnya berwarna merah
c.       Ciri Spesifik Spesies
Aceros undulatus, merupakan burung pemakan buah-buahan, serangga, cacing, burung kecil, tikus kecil dan kadal. Burung ini mempunyai paruh kuning dengan tanduk di atas paruh kecut kerunyut, kaki hitam, mempunyai suara salakan seperti anjing. Hidup berpasangan atau membuat kelompok. Sarangnya terbuat dari cabang pohon dan ditutup dengan tanah campur air liur. Jumlah telur yang dihasilkan 2 butir dan menetas setelah 28 hari.












8.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Pisen Perak
Nama Ilmiah         = Loptura nycthemera
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Galliformes
Family                =    Phasianidae
Genus                 =    Loptura
Spesies               =    Loptura nycthemera



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Loptura nycthemera, hidup di hutan, tanah rerumputan, gurun pasir, tanah pertanian, tersebar di Cina, Asia, Birma, Indocina dan Thailand.
b.      Morfologi
Loptura nycthemera, mempunyai bulu yang menyeluruh paruhnya pendek, sayap panjang, jari rata, cakar runcing, tipe kaki berjalan dan ekornya panjang
c.       Ciri Spesifik Spesies
Loptura nycthemera, memiliki panjang antara 20 – 50 cm (termasuk ekor pada jantan). Bulu pada pisen jantan pada bagian atas bervariasi dari garis putih dengan hitam bergaris putih, betina pada bagian atas berwarna coklat dan berbintik di bagian bawah. Terdapat perbedaan yang bervariasi antara jantan dan betina. Jantan lebih besar 30 % dari pada betina dan struktur/penampilan lebih indah. Pisen betina mempunyai bulu yang bersahaja dan lebih gelap, hal ini memberi perlindungan selama betina mengeram dan mengasuh anak. Pada musim kawin burung pisen perak sering menyendiri, membuat sarang yang sederhana di tanah yang dibatasi dengan rumput. Pisen betina bertelur sebanyak 2 – 20 dengan warna keputihan gelap. Masa pengeraman 16 – 28 hari. Pisen mencari makanan di atas permukaan tanah dengan mengkais-kais tanah. Di alam mereka memakan sayur-sayuran, invertebrata, buah-buahan.







9.   A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Makau
Nama Ilmiah         = Ara maccau
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Psittaciformes
Family                =    Psittacidae
Genus                 =    Ara
Spesies               =    Ara maccau



  1. Deskripsi
a.      Habitat Ara maccau
Ara maccau, hidup di hutan dan perkebunan.
b.      Morfologi
Ara maccau, mempunyai bulu yang menyeluruh paruhnya berkait, sayap panjang, jari terangkat, cakar runcing, tipe kaki bertengger dan ekornya panjang
c.       Ciri Spesifik Spesies
Ara maccau, mempunyai ukuran tubuh 60 cm, warna bulu merah muda, bagian sayap berwarna biru, kuning dan hijau. Burung ini mahir memanjat karena struktur kakinya yang terdiri dari dua pasang jari kaki, yang sepasang menghadap ke depan dan lainnya menghadap ke belakang. Burung ini banyak diminati karena kemudahan dalam beradaptasi di kurungan dan keindahan bulunya. Burung makau paling suka memanjat pohon, di alam burung ini bisa merusak dahan-dahan pohon kecil karena dipatahkan dengan paruhnya. Makau bersarang di lubang pohon dan meletakan telurnya di dalam. Makanan makau memekan biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan dan sayuran.













10. A.  Nama Spesies
Nama Indonesia    = Burung Hantu
Nama Ilmiah         = Ketupa ketupu
  1. Nama Pengambil Data
1)      Mahfudl Al Fauzi A 420 050 021
2)      Fitria Harini A 420 050 044
3)      Ratna Candra Siwi A 420 050 046
4)      Henny Dwi P A 420 050 047
5)      Retno Dewi Kurniasari A 420 050 048
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Classis                =    Aves
Ordo                   =    Strigformes
Family                =    Strigdae
Genus                 =    Ketupa
Spesies               =    Ketupa ketupu



  1. Deskripsi
a.       Habitat Ketupa-ketupu
Ketupa-ketupu, hidup di luar hutan lahan, pekarangan, sawah atau pinggiran sungai, tersebar di Asia Tenggara, Kalimantan, Sumatera, Nias, Jawa dan Bali.
b.      Morfologi
Ketupa-ketupu, mempunyai bulu menyeluruh, paruh berkait, sayap bulat, jari terangkat, cakar runcing, kaki bertengger dan ekor pendek
c.       Ciri Spesifik Spesies
Ketupa-ketupu, merupakan burung yang mempunyai ukuran panjang 45 cm, berwarna coklat kekuningan dengan berkas telinga mencolok. Mata berwarna kuning terang, paruh abu-abu, kaki kuning. Burung hantu pada tengah malam tidak henti-hentinya mengeluarkan pekikan dari dalam liang dan mengeluarkan pekikan sambil terbang mengelilingi sarang, burung hantu mencari makan dimlam hari, burung ini tidak dapat memutar matanya sehingga harus memutar kepalanya jika ingin mengikuti gerakan suatu benda, membuat putaran 2700 bukan suatu masalah. Burung hantu betina bertelur 1 – 14 butir telur dierami oleh burung betina. Burung jantan mencari makan masa pengeraman 4 – 5 minggu. Burung hantu memangsa tikus kecil, reptil, binatang melata, katak, ikan, udang, cacing tanah, serangga besar.









B.  Classis Mammalia
1.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Elephas maximus
Nama Indonesia    = Gajah Asia
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yunior A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia KD A 420 050 049
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Proboscidae
Familia               =    Elephantidae
Genus                 =    Elephas
Spesies               =    Elephas maximus


  1. Deskripsi
a.       Habitat Elephas maximus, hidup di hutan tropika, dataran rendah, pegunungan, padang rumput, India, Pakistan, Ceylon, Burmo, Indocina, Maalaysia dan Sumatera.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral: coklat muda, dorsal: abu-abu                                       kehitaman.
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammoe         =    Abdomen
c.       Ciri Spesifik Spesies
Elephas maximus, merupakan spesies class mamalia yang berukuran besar. Berat tubuh mecapai 4500 kg. mempunyai belalai (modifikasi bibir dan hidung) dan telinga yang lebar berfungsi menghalau lalat yang mengganggu. Hidup berkelompok 10 – 30 ekor dipimpin gajah betina umur 9 – 12 tahun. Bunting 18 – 22 bulan, melahirkan anak dengan berat 100 kg. selang antara melahirkan anak selama 4 tahun. Pakan berupa rumput, buah-buahan, bekatul yang dicampur sampai rata.













2.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Pongo pygmaeus
Nama Indonesia    = Orang Utan
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 











  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Primata
Familia               =    Pangidae
Genus                 =    Pongo
Spesies               =    Pongo pygmaeus


  1. Deskripsi
a.       Habitat 
Pongo pygmaeus, hidup di hutan tropika, dataran rendah, rawa-rawa kalimantan dan Sumatera.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral dan dorsal coklat tua kemerahan         
-          Ukuran tubuh                 =    Tidak proporsional (tangan panjang, kaki                                  kecil, badan besar)
-          Glandula mammoe         =    Pactural
c.       Ciri Spesifik Spesies
Pongo pygmaeus, merupakan jenis primata mirip manusia yang berukuran besar. Tinggi tubuh 137 cm, berat tubuh mecapai 80 – 90 kg (jantan), yang betina lebih kecil. Hidup dalam kelompok keluarga kecil, jantan dewasa biasa berkelana sendiri dan hanya berhubungan dengan seekor betina. Satwa ini tidak dijumpai berprilaku mempertahankan daerah kekuasaannya. Musim kawin ditandai dengan perkelahian antar pejantan. Siklus menstruasi 2 – 9 hari, tidak ada pembengkakan seksual, yang disusui hingga berumur 3 tahun. Pakan berupa pisang, ubi rambat, nasi dan gula, ketimun dan tomat kuantitas 10 % dari berat badannya.










3.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Pan troglodytes
Nama Indonesia    = Simpanse
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Primata
Familia               =    Pangidae
Genus                 =    Pan
Spesies               =    Pan troglodytes



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Pan troglodytes, hidup di hutan tropika, savana, hutan kayu; Afrika Barat dan Tengah (zaire, sinegal, tasmania)
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral dan dorsal hitam ke abuan
-          Ukuran tubuh                 =    Tidak proporsional (tangan panjang, kaki                                  kecil, badan besar)
-          Glandula mammoe         =    Pactoral
c.       Ciri Spesifik Spesies
Pan troglodytes, merupakan satwa primata tidak berekor, berukuran tubuh besar. Tinggi 77 – 92 cm untuk jantan, 70 – 85 cm untuk betina. Berat mencapai 50 kg. waktu. Malam simpanse tidur di sarang yang dibangun di atas pohon. Hidup berkelompok sampai 40 ekor. Simpanse menggnakan suara-suara yang komplek dan pergerakan anggota tubuh, ekspresi sebagai alat komunikasi, matang kelamin umur 12 – 15 tahun. Simpanse betina yang birahi melayani beberapa ekor pejantan. Siklus seksual betina 35 hari, bunting 225 hari. Anak-anak simpanse diasu hingga berumur 4 tahun. Pakan berupa sayur-sayuran.











4.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Tapirus indicus
Nama Indonesia    = Tapir
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Perissudactyla
Familia               =    Tapiridae
Genus                 =    Tapirus
Spesies               =    Tapirus indicus



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Tapirus indicus, hidup di hutan tropika, hutan kayu, kadang di perkebunan; Burma, Thailand, Semenanjung Indocina, Sumatera.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral: abu-abu, dorsal: hitam putih
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammoe         =    Pelvis
c.       Ciri Spesifik Spesies
Tapirus indicus, merupakan satwa berkuku ganjil seperti kuda dan badak yang berukuran besar. Tinggi bahu 75 – 120 cm, panjang 180 – 250 cm, ekor 5 – 10 cm, berat sampai 300 kg, mempunyai belalai pendek. Warna terbagi dua yaitu hitam dan putih. Hidup solider, kadang hidup berpasangan. Bergerak cepat, jarang bisa terlihat. Mencari pakan pada malam hari. Masuk pada semak belukar atau menenggelamkan dirinya ke dalam air jika ada predator. Kalau terdesak akan menggigit. Musim kawin bulan april – mei. Bunting 390 – 395 hari, melahirkan 1 ekor dan diasuh hingga 8 bulan. Anak tapir berwarna coklat dengan garis puti melintang. Pakan berupa rumput gajah, daun tanaman keras, sayuran, ketela rambat cacah, bakatul dengan berat 10 % dari berat badannya.










5.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Cheropsis liberensis
Nama Indonesia    = Kuda Nil Kerdil
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Artiodactyla
Familia               =    Hipopotamidae
Genus                 =    Cheropsis
Spesies               =    Cheropsis liberensis



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Cheropsis liberensis, hidup di sungai, rawa di tepian hutan, Guinea dan wilayah Liberia.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral dan dorsal berwarna coklat tua
-          Ukuran tubuh                 =    Tidak proporsional (kaki pendek, badan besar)
-          Glandula mammoe         =    Pelvis
c.                                                                   Ciri Spesifik Spesies
Cheropsis liberensis, merupakan jenis kuda nil yang berukuran kecil karena berat badannya tidak lebih dari 240 kg. panjang tubuh 150 – 175 cm, tinggi bahu 75 – 100 cm. mempunyai kelenjar keringat sebagai pendingin tubuh. Satwa ini berenang dan menyelam dengan memasukkan kepala ke dalam air dan muncul lagi setelah 4 – 5 menit. Kembali ke air dengan ditandati bekas kotorannya. Induk betina melahirkan 1 ekor setelah bunting 210 hari. Anak diasuh induk dan anak kuda nil kerdil sudah bisa berenang. Pakan berupa pisang, rumput, bakatul, ketela rambat dengan kuantitas berat pakan yang diberikan 10 % dari berat badannya.











6.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Sus scropa
Nama Indonesia    = Babi Hutan
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yunior A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia KD A 420 050 049
  1. Gambar


 











  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Artiodactyla
Familia               =    Suidae
Genus                 =    Sun
Spesies               =    Sus scropa


  1. Deskripsi
a.       Habitat
Sus scropa, hidup di semak belukar dan hutan, lingkungan yang kering, Asia Tenggara.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral: putih dan dorsal: coklat
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammoe         =    Pelvis
c.       Ciri Spesifik Spesies
Sus scropa, merupakan satwa yang sanggup bertahan hidup pada berbagai macam habitat dan dapat hidup juga pada kondisi kekurangan sumber pakan.. Panjang total 120 - 220 cm, berat 150 kg. Satwa ini sering dijumpai hidup berkelompok dalam jumlah antara 20 – 30 ekor. Satwa ini sangat agresif untuk memburu atau melawan adanya gangguan. Satwa ini matang kelamin setelah umur 4 tahun, bunting 115 hari. Anak yang dilahirkan mencapai 10 ekor atau lebih. Lama hidup mencapai 20 tahun. Pakan berupa sayur-sayuran, umbi-umbian, ketela rambat di cacah dan dicampur bekatul yang dicampur hingga rata.












7.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Panthera tigris
Nama Indonesia    = Harimau Putih
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Carnivora
Familia               =    Falidae
Genus                 =    Panthera
Spesies               =    Panthera tigris



  1. Deskripsi
a.      Habitat
Panthera tigris, hidup di hutan tropis basah, huta bakau, semak berduri yang kering.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Belang
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammoe         =    Pactural – pelvis/abdomen
c.       Ciri Spesifik Spesies
Panthera tigris, merupakan jenis karnivora hasil perkawinan antara harimau yang membawa gen resesif ukuran tubuhnya lebih besar dari biasanya. Harimau ini berwarna putih. Tinggi pundak 75 cm, panjang tubuh 250 cm, berat tubuh 25 kg. Satwa ini soliter, suka berburu pada sore hari menjelang malam hari atau malam hari. Perkawinan setahun sekali. Lama bunting 104 – 106 hari. Anak yang dilahirkan 3 – 5 ekor. Pakan berupa rusa, babi hutan, monyet, burung, reptil, ikan.














8.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Hylobates moloch
Nama Indonesia    = Wau-wau Moloch
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 












  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Primata
Familia               =    Hylobatidae
Genus                 =    Hylobates
Spesies               =    Hylobates moloch

  1. Deskripsi
a.       Habitat Hylobates moloch
Hylobates moloch, hidup di hutan tropika, tetapi kadang-kadang juga memasuki perkebunan kopi, di wilayah Jawa Barat.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Hitam
-          Ukuran tubuh                 =    Tidak proporsional (tangan lebih panjang dari                           kaki)
-          Glandula mammae         =    Pectoral
c.       Ciri Spesifik Spesies
Hylobates moloch, merupakan jenis primata anggota gibbon yang berukuran lebih kecil bila dibandingkan dengan sejenis gibbon yang lain, panjang tubuh 45 – 60 cm, panjang tangan/kaki 133 – 155 cm, berat tubuh 5 – 9 kg. hidup di dalam kelompok atau keluarga, momogami bersama beberapa anak, mempunyai teritoria seluas 30 – 100 ha, bergerak di atas pohon dengan mengantung dengan kaki dan tangan disertai teriakan keras. Siklus birahi berjalan sepanjang tahun. Bunting 200 – 212 hari, melahirkan 1 ekor anak yang diasuh beberapa bulan. Pakan berupa buah-buahan dan sayuran dengan kuantitas berat pakan 10 % dari berat badan.











9.   A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Thylogale brunii
Nama Indonesia    = Kanguru
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 











  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Marsupialia
Familia               =    Macropodidae
Genus                 =    Thylogale
Spesies               =    Thylogale brunii


  1. Deskripsi
a.       Habitat
Thylogale brunii, hidup di daerah perkebunan, semak belukar rendah, rumput tinggi, di wilayah Irian Jaya, Papua Nugini dan Aru.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral: putih, dorsal: coklat
-          Ukuran tubuh                 =    Tidak proporsional (kaki depan lebih pendek                            dari kaki belakang)
-          Glandula mammae         =    Abdomen
c.       Ciri Spesifik Spesies
Thylogale brunii, merupakan jenis marsupialia yang mempunyai kantung di bagian perut untuk mengasuh dan menyembunyikan anak-anaknya, panjang tubuh 60 cm berat 6 kg. hidup dalam kelompok besar dan punya tatanan sosial yang mantap. Anak prematur diasuh 6 – 11 bulan di kantong. Kelompok satwa dipimpin oleh betina yang paling tua yang perannya memberi aba-aba disaat ada bahaya. Musim kawin diramaikan dengan perkelahian pejantan. Lama bunting 29 – 38 hari, melahirkan anak pada bulan januari, pebruari dan juli. Anak sebesar kelingking jari manusia dan selalu 1 ekor yang disusui hingga mandiri. Pakan berupa ketela rambat, sayuran dengan kuantitas 10 % dari berat badannya.










10. A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Muntiacus muntjak
Nama Indonesia    = Kijang
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 










  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Artiodactyip
Familia               =    Cervidae
Genus                 =    Muntiacus
Spesies               =    Muntiacus muntjak



  1. Deskripsi
a.       Habitat
Muntiacus muntjak, hidup di hutan tropika mencapai ketinggian 2000 m dari permukaan laut, wilayah India, Indonesia ke timur sampai jauh, Cina, Taiwan.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral: putih, dorsal: coklat ke emasan
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammae         =    Pelvis
c.       Ciri Spesifik Spesies
Muntiacus muntjak, merupakan jenis Artiodactyip yang termasuk kelompok rusa yang berukuran kecil, kepala 89 – 135 cm, panjang ekor 12 – 23 cm, tinggi bahu 40 – 65 cm, berat 35 kg. spesies ini bergerak dengan mengeluarkan suara yang berderak-derak, suara dimungkinkan keluar dari gigi taringnya, jika gelisah, terkejut atau memanggil kijang yang lain mengeluarkan seperti gonggongan anjing (barking deer). Jika melarikan diri kijang nampak merunduk dengan bagian tubuh belakang meninggi. Pakan berupa sayuran, rumput gajah, rendeng, bekatul, ketela rambat yang dicampur, kuantitas 10 % dari berat badannya.










11. A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Camelus dromedarius
Nama Indonesia    = Unta Punuk Satu
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 











  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Artiodactyla
Familia               =    Comelidae
Genus                 =    Camelus
Spesies               =    Camelus dromedarius


  1. Deskripsi
d.      Habitat
Camelus dromedarius, hidup di padang pasir, Afrika Utara, Arabia dan sebagian kecil Asia, Australia (domistikasi).
e.       Morfologi
-          Pola warna                     =    Coklat ke putihan (Ventral dan dorsal)
-          Ukuran tubuh                 =    Tidak proporsional (pada punggung terdapat                            punuk dan punya kantung air pada bagian                                   ventral cervix.
-          Glandula mammae         =    Pelvis
f.       Ciri Spesifik Spesies
Camelus dromedarius, merupakan jenis Artiodactyla yang tubuhnya tertutup mantel rambut coklat. Panjang tubuhnya 225 – 345 cm, tinggi pundak 190 – 230 cm, berat 450 – 650 kg, panjang ekor kira-kira sampai lutut. Kemampuan jalan spesies ini yaitu sampai 80 km dalam 1 hari dan dalam 5 hari dapat menempuh 400 km/jam. Spesies ini mempunyai bagian lambung penyimpan air sehingga tahan tidak minum dalam waktu yang cukup lama. Mempertahankan diri dengan tendangan dan gigitan. Musim kawin unta jantan mengalami pembengkakan pada beberapa rongga mulut, kawin pada bulan pebruari, lama bunting 390 – 410 hari, anak diasuh 1 tahun, lama hidup mencapai 25 tahun.









12. A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Cervus timorensis
Nama Indonesia    = Rusa Jawa
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 











  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Artiodactyla
Familia               =    Cervidae
Genus                 =    Cervus
Spesies               =    Cervus timorensis


  1. Deskripsi
a.       Habitat
Cervus timorensis, hidup di hutan tropika, savana; di wilayah Jawa.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral: putih, dorsal: coklat ke merahan
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammoe         =    Pelvis
c.       Ciri Spesifik Spesies
Cervus timorensis, merupakan mammalia yang tubuhnya tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerahan dibagian tertentu seperti leher, kaki bawah dan pantat berwarna agak cerah (putih). Hewan ini berukuran sedang yaitu panjang tubuh 98 sampai 111 cm dengan berat badan 45 – 50 kg, yang jantan mempunyai ranggah bercabang tiga. Telinga sepasang berukuran besar menghadap ke depan, ekor pendek, jika diperhatikan dengan cermat di bagian leher bawah setiap individu mempunyai guratan pada rambut yang berbeda satu sama lain. Rusa Jawa menyukai hidup berkelompok. Perkawinan dilakukan oleh rusa jantan, dominan terhadap betina-betina anggota kelompoknya. Musim kawin pada bulan juni sampai juli, lama bunting 8 bulan, anak yang dilahirkan biasanya 1 ekor dan diasuh induknya hanya beberapa bulan. Rusa Jawa memakan berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, biji dari jenis-jenis tanaman tertentu.







13. A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Axis axis
Nama Indonesia    = Rusa Tutul
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 












  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Artiodactyla
Familia               =    Cervidae
Genus                 =    Axis
Spesies               =    Axis axis


  1. Deskripsi
a.      Habitat
Axis axis , hidup di hutan kayu, tepian sungai; di wilayah India.
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Ventral: putih, dorsal: coklat ke merahan                                  dengan totol-totol berwarna putih.
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammoe         =    Pelvis
c.       Ciri Spesifik Spesies
Axis axis, merupakan mammalia yang tubuhnya tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerahan dengan totol-totol putih, hanya dibagian tertentu seperti dagu, bagian perut dan bagian kaki tidak bertotol. Warna totol-totol tersusun tidak tersebar akan tetapi membentuk seperti garis. Hewan ini nampak langsing dengan panjang tubuh 91 cm, panjang ekor 20 – 30 cm dengan berat badan kurang dari 45 kg, yang jantan mempunyai ronggah bercabang tiga. Rusa tutul menyukai hidup berkelompok. Musim kawin pada bulan juni sampai juli, lama bunting 7,5 bulan, anak yang dilahirkan biasanya 1 ekor dan diasuh induknya hingga anak tersebut mampu mandiri. Rusa tutul memakan berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, biji dari jenis-jenis tanaman tertentu (rumput kolonjono).










14. A.  Nama Spesies
Nama Ilmiah         = Helarctos malayanus
Nama Indonesia    = Beruang Madu
  1. Nama Pengambil Data
1)      Dani Yuniar A 420 050 023
2)      Mei Vita R A 420 050 039
3)      Fatma Yuny I A 420 050 040
4)      Restika P A 420 050 042
5)      Angelia K D A 420 050 049
  1. Gambar


 













  1. Klasifikasi
Phyilum              =    Chordata
Sub Phyilum       =    Vertebrata
Class                   =    Mammalia
Ordo                   =    Carnivora
Familia               =    Ursidae
Genus                 =    Helarctos
Spesies               =    Helarctos malayanus
  1. Deskripsi
a.       Habitat
Helarctos malayanus, hidup di hutan primer atau daerah perkebunan, hutan tropik dan hutan kayu; di wilayah Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaysia, Indocina, Cina Selatan dan Myanmar..
b.      Morfologi
-          Pola warna                     =    Hitam
-          Ukuran tubuh                 =    Proporsional
-          Glandula mammoe         =    Berderet dari pactoral sampai abdomen
c.       Ciri Spesifik Spesies
Helarctos malayanus, merupakan anggota kelas Carnivora yang berukuran besar, akan tetapi termasuk berukuran kecil jika dibandingkan dengan anggota kelompoknya. Panjang tubuh 100 – 140 cm. panjang tungaki 18 – 21 cm dan panjang ekor 3 – 7 cm serta berat badan 50 – 65 kg, tubuhnya tampak kokoh dan lebar, kepala panjang, leher pendek, telinga bulat dan mata relatif kecil. Daya pembaunya tajam, kaki berotot dengan 5 jari yang berkuku meruncing. Tubuhnya tertutup mantel rambut berwarna hitam, rambut lebat, bagian muka berwarna grey dan di bagian leher depan nampak rambut-rambut membentuk seperti kalung berwarna putih. Beruang madu biasanya hidup di atas pohon, membuat sarang dari potongan ranting dan daun-daunan. Hidup soliter kadang berkelompok dalam jumlah kecil, mencari pakan pada waktu malam hari bergerak bersama pasangannya dan tidur pada siang hari. Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu. Lama bunting 95 – 96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah 2 ekor. Anak disusui selama 18 bulan. Beruang Madu adalah pemakan segala, gigi geraham yang datar memudahkan untuk mengunyah tumbuh-tumbuhan seperti ujung-ujung daun dan buah-buahan, seperti kelapa, coklat, kopi. Serta taring yang runcing sebagai alat penyobek daging mammalia, telur burung, serangga, keong dan sebagainya.





























bab iii
penutup

A.    kesimpulan
1.      Dalam PKL Sistematika Hewan Vertebrata kami mengamati dan mencatat data 10 spesies dari class aves yaitu Strutio camelus, Casuarius-casuarius, Sygnus color, Leptoptilos javanicus, Cacatua sulphurae, Pavo cristatus, Aceros undulatus, Loptura nycthemera, Ara maccau, Ketupa ketupu dan 14 spesies dari class mammalia yaitu Elephas maximus, Pongo pygmaeus, Pan troglodytes, Tapirus indicus, Cheropsis liberensis, Sus scrofa, Panthera tigris, Hylobates moloch, Thylogale brunii, Muntiacus muntjak, Camelus dromedarius, Cervus timorensis, Axis axis, Helarctos malayanus.
2.      Masing-masing spesies baik dari class aves maupun class mammalia memiliki habitat di lingkungan yang berbeda-beda.
3.      Setiap spesies dari classs aves maupun class mammalia memiliki ciri spesifik yang tentunya hanya dimiliki oleh spesies tertentu.
4.      Class aves pengamatan morfologi terdiri dari bulu, paruh, sayap, jari, cakar, kaki, dan ekor.
5.      Class mammalia pengamatan morfologi terdiri dari pola warna, ukuran tubuh, glandula Mammoe.
6.      Class aves merupakan kelompok vertebtrata yang hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu-bulu.
7.      Class aves merupakan kelompok vertebtrata yang biasanya tubuhnya ditutupi rambut dan glandula Mammoe.
8.      Ilmu sistematika memiliki tujuan membuat klasifikasi lebih obyektif dan konsisten dengan sejarah evolusi.




B.     saran
1.      Sebaiknya praktikan disediakan buku pedoman tambahan agar praktikan sudah mempunyai bayangan awal sehingga mempermudah kerja PKL.
2.      Seharusnya dalam proses ini, praktikan harus senantiasa dibimbing karena banyak praktikan yang keluar dari tujuan mereka melakukan PKL.
3.      Sebaiknya ketika PKL, Praktikan dan asisten menjalin hubungan komunikasi yang bagus dan santun sehingga kegiatan PKL lebih menyenangkan baik di mata, pikiran dan hati.
4.      Seharusnya praktikan lebih bisa bersikap ilmiah dengan cara selalu aktif bertanya mengenai objek yang kita amati. (memanfaatkan asisten-asisten yang ada).


















daftar pustaka


Mukhlissul Faatih, S.Si. 2007. Penuntun Praktikum Sistematika Hewan                                           Vertebrata. Surakarta: Laboratorium Biologi UMS.

A. Tirtodiprojo. 2004. Panduan Satwa Kebun Raya dan Kebun Binatang                                        Gembira Loka. Yogyakarta KRKB Gembira Loka.

Campbell. 2001. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.








LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA
CLASSIS AVES DAN MAMMALIA
KRKB GEMBIRA LOKA YOGYAKARTA





Disusun Oleh :
1.      Mahfudl Al Fauzi             A 420 050 021
2.      Danny Yuniar       A 420 050 023
3.      Mei Vita R            A 420 050 039
4.      Fatma Yuny I        A 420 050 040
5.      Restika P               A 420 050 042
6.      Fitria Harini           A 420 050 044
7.      Ratna Candra S     A 420 050 046
8.      Henny Dwi P        A 420 050 047
9.      Retno Dewi K       A 420 050 048
10.  Angelia K D          A 420 050 049
                                                                                


LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

 
2007
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR  ......................................................................................... iv
BAB I       PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.    Latar Belakang ................................................................................ 1
B.     Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II      ISI (Hasil Pengamatan) ......................................................................... 3
                  A.  Classis Aves .................................................................................... 3
                        1.   Struthio camelus......................................................................... 3
                        2.   Casuarius casuarius................................................................... 5
                        3.   Syenus color............................................................................... 7
                        4.   Leptoptilos javanicus.................................................................. 9
                        5.   Leptoptilos javanicus................................................................ 11
                        6.   Pavo cristatus........................................................................... 13
                        7.   Aceros undulatus...................................................................... 15
                        8.   Loptura nycthemera................................................................. 17
                        9.   Ara maccau.............................................................................. 19
                        10. Ketupa ketupu.......................................................................... 21
                  B.    Clasis Mammalia........................................................................... 23
                        1.   Elephas maximus..................................................................... 23
                        2.   Pongo pygmaeus...................................................................... 25
                        3.   Pan troglodytes........................................................................ 27
                        4.   Tapirus indicus......................................................................... 29
                        5.   Cheropsis liberensis................................................................. 31
                        6.   Sus scropa................................................................................ 33
                        7.   Panthera tigris......................................................................... 35
                        8.   Hylobates moloch.................................................................... 37
ii
 
                        9.   Thylogale brunii....................................................................... 39
                        10. Muntiacus muntjak .................................................................. 41
                        11. Camelus dromedarius.............................................................. 43
                        12. Cervus timorensis..................................................................... 45
                        13. Axis axis................................................................................... 47
                        14. Helarctos malayanus............................................................... 49
Bab iii    penutup .......................................................................................... 52
A.    Kesimpulan ................................................................................... 52
B.     Saran  ............................................................................................ 53
Daftar pustaka
Lampiran-lampiran






















iii
 
 

KATA PENGANTAR


Untaian rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimphkan rahmat, hidayah, serta Inayah – Nya sehingga dengan ridlonya pulalah kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kuliah Lapangan (PKL) Sistematika Hewan Vertebrata Tahun 2007 di Gembiraloka Yogyakarta.
Shalawat salam tetap teralirkan kepada anugerah terindah seluruh jagad raya Nabi Muhammad SAW. Dengan harapan kita mendapat syafaat dan diakui selaku umatnya Ila Yaumil Qiyamah.
Dalam rangka PKL Sistematika Hewan Vertebrata kami berupaya untuk aktif dalam seluruh kegiatan baik pencarian data maupun penyelesaian laporan kegiatan PKL Sistematika Hewan Vertebrata.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada :

1.      Bapak Mukhlissul Faatih, S.Si, selaku Dosen Mata Kuliah Sistematika Hewan Vertebrata.
2.      Ibu Fajar Kurniawati, S.Pd, selaku Dosen Pengampu Praktikum Sistematika Hewan Vertebrata.
3.      Asisten-asisten praktikum yang selalu membimbing dan memperhatikan kami.
4.      Bapak dan Ibu Dosen Biologi FKIP UMS yang telah bersedia memberikan masukan dan arahan dalam kegiatan PKL Sistematika Hewan Vertebrata.
5.      Teman-teman angkatan 2005 Biologi FKIP UMS.
6.      Berbagai pihak yang memberikan dukungan dan bantuan dalam PKL Sistematika Hewan Vertebrata.




iv
 
 

Kami menyadari bahwa laporan hasil PKL Sistematika Hewan Vertebrata 2007 masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan penulis laporan selanjutnya.
Harapan kami mudah-mudahan penulis laporan ini bermanfaat bagi diri penulis sendiri dan semua insan akademik, khususnya mahasiswa UMS.

                                                                       

                                                                        Surakarta,11 Desember 2007
                                                                                               


                                                                                            Penulis


















v
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar